Kelas X Bab 3

Bab 3: Asal Usul Nenek Moyang dan Jalur Rempah di Indonesia


A. Manusia Purba

Manusia purba adalah manusia yang hidup pada masa prasejarah, sebelum adanya sistem tulisan. Berdasarkan temuan arkeologi dan antropologi, manusia purba di Indonesia dapat dibagi ke dalam beberapa jenis sebagai berikut:

  1. Pithecanthropus Erectus (Manusia Jawa)

    • Ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1891 di Trinil, Jawa Timur.

    • Merupakan manusia purba yang sudah dapat berjalan tegak dengan dua kaki (bipedal) dan diperkirakan hidup sekitar 1,5 juta hingga 250.000 tahun yang lalu.

    • Manusia jenis ini menggunakan alat batu dan hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan.

  2. Homo Sapiens (Manusia Modern)

    • Dikenal sebagai manusia modern yang telah berevolusi menjadi spesies manusia yang ada saat ini.

    • Fosil Homo sapiens ditemukan di berbagai daerah seperti Sangiran (Jawa Tengah) dan Ngandong (Jawa Timur).

    • Mereka sudah mengenal seni, seperti menggambar di dinding gua, dan mulai bercocok tanam.

  3. Meganthropus

    • Ditemukan di daerah Jawa Barat, manusia ini memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan Pithecanthropus.

    • Diperkirakan hidup sekitar 2 hingga 1 juta tahun yang lalu.

Perkembangan manusia purba ini sangat penting untuk memahami bagaimana kehidupan manusia di Indonesia pada masa prasejarah dan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar.


B. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Terdapat beberapa teori mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia:

  1. Teori Gelombang Migrasi

    • Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang melalui beberapa gelombang migrasi dari daratan Asia, terutama dari daerah Yunnan (Tiongkok).

    • Gelombang pertama diperkirakan terjadi sekitar 50.000 tahun yang lalu, sedangkan gelombang kedua sekitar 10.000 tahun yang lalu.

  2. Teori Benua Sunda

    • Menurut teori ini, Indonesia merupakan bagian dari benua Sunda yang tenggelam seiring dengan perubahan iklim.

    • Hal ini mengakibatkan terbentuknya kepulauan yang ada di Indonesia saat ini, dan populasi yang mendiami wilayah ini berasal dari daerah yang sama.

  3. Teori Penurunan Budaya

    • Menurut teori ini, manusia Indonesia berasal dari kebudayaan yang sudah ada di Asia Tenggara, termasuk kebudayaan Neolitikum (zaman batu baru), yang mulai mengembangkan pertanian dan kerajinan.

Meskipun ada beberapa teori, yang pasti adalah Indonesia memiliki keragaman suku bangsa dan budaya yang sangat kaya, yang merupakan hasil dari proses migrasi dan interaksi antar kelompok manusia sepanjang sejarah.


C. Corak Kehidupan Masyarakat Pra Aksara

Masyarakat pra-aksara adalah masyarakat yang hidup sebelum mengenal sistem tulisan. Kehidupan mereka berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar melalui berburu, meramu, dan bercocok tanam. Berikut beberapa ciri kehidupan masyarakat pra-aksara:

  1. Berburu dan Mengumpulkan Makanan

    • Sebagian besar masyarakat pra-aksara hidup dengan cara berburu hewan dan mengumpulkan tanaman untuk dimakan. Mereka belum mengenal pertanian yang maju pada masa ini.

    • Mereka juga menggunakan alat-alat batu untuk berburu dan membuat tempat tinggal sederhana.

  2. Pembentukan Kelompok Sosial

    • Masyarakat pra-aksara cenderung hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang saling bergantung satu sama lain.

    • Dalam kelompok ini sudah ada pembagian tugas, misalnya, laki-laki berburu dan perempuan mengumpulkan makanan atau merawat anak.

  3. Pemukiman Sederhana

    • Mereka hidup di gua atau di tempat terbuka yang aman dari ancaman binatang buas.

    • Seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengenal pemukiman tetap, dengan tempat tinggal yang lebih permanen seperti rumah dari bahan alam.

  4. Kepercayaan dan Adat Istiadat

    • Kepercayaan masyarakat pra-aksara umumnya berhubungan dengan animisme dan dinamisme, yaitu keyakinan bahwa benda-benda alam, seperti pohon, batu, dan sungai, memiliki kekuatan atau roh.

    • Adat istiadat mereka pun dipengaruhi oleh kepercayaan ini, yang tercermin dalam upacara-upacara atau ritual tertentu.

  5. Pembuatan Alat dan Kerajinan

    • Mereka sudah mulai membuat alat dari batu dan tulang untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kapak batu dan senjata untuk berburu.

    • Beberapa masyarakat pra-aksara juga sudah mengenal seni, seperti menggambar di dinding gua.


D. Sejarah Jalur Rempah di Indonesia Sejak Zaman Dulu

Indonesia dikenal dengan julukan "Kepulauan Rempah" karena keberagaman rempah-rempah yang tumbuh di wilayah ini. Jalur rempah menjadi sangat penting dalam sejarah perdagangan dunia. Beberapa poin penting dalam sejarah jalur rempah adalah:

  1. Jalur Perdagangan Rempah-Rempah
    Sejak zaman kuno, Indonesia sudah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat berharga. Rempah-rempah seperti lada, cengkih, pala, dan kayu manis menjadi komoditas yang dicari oleh bangsa-bangsa asing, termasuk pedagang Arab, India, dan Tiongkok.

  2. Peran Pelabuhan-Pelabuhan Penting

    • Pelabuhan-pelabuhan seperti Malaka, Banda Neira, Makassar, dan Surabaya menjadi titik utama dalam jalur perdagangan rempah-rempah antara Asia dan Eropa.

    • Keberadaan pelabuhan-pelabuhan ini juga mempengaruhi penyebaran budaya, agama, dan teknologi di Indonesia.

  3. Kedatangan Bangsa Eropa

    • Pada abad ke-16, bangsa Eropa, terutama Portugis, Spanyol, dan Belanda, datang ke Indonesia untuk menguasai jalur perdagangan rempah.

    • Belanda melalui VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) berhasil menguasai sebagian besar wilayah penghasil rempah di Indonesia, terutama di Maluku dan Sumatera.

  4. Perebutan Kontrol Jalur Rempah

    • Jalur rempah yang menghubungkan Indonesia dengan Eropa menjadi sangat berharga karena rempah-rempah merupakan komoditas yang langka di Eropa pada waktu itu.

    • Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan sengit antara bangsa-bangsa Eropa untuk menguasai wilayah penghasil rempah, yang pada akhirnya juga mempengaruhi proses penjajahan di Indonesia.

  5. Dampak Jalur Rempah terhadap Sejarah Indonesia

    • Jalur rempah tidak hanya membawa kekayaan, tetapi juga mengubah struktur sosial, budaya, dan politik di Indonesia.

    • Proses penjajahan yang dimulai dengan perdagangan rempah juga menyebabkan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti pendirian koloni dan penindasan terhadap rakyat pribumi.


✍️ Rangkuman Bab 3

  • Manusia purba di Indonesia berkembang dari Pithecanthropus Erectus hingga Homo Sapiens yang lebih mirip dengan manusia modern.

  • Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dapat ditelusuri melalui teori gelombang migrasi dan teori benua Sunda.

  • Corak kehidupan masyarakat pra-aksara meliputi berburu dan mengumpulkan makanan, serta kehidupan sosial yang sederhana namun berkembang.

  • Jalur rempah di Indonesia memainkan peran penting dalam sejarah perdagangan dunia dan mempengaruhi proses kolonialisasi oleh bangsa Eropa.


📚 Latihan Soal

Pilihan Ganda

  1. Manusia purba yang pertama kali ditemukan di Trinil, Jawa Timur adalah...
    a. Homo sapiens
    b. Meganthropus
    c. Pithecanthropus Erectus
    d. Homo habilis

  2. Teori yang menyatakan bahwa Indonesia berasal dari benua Sunda yang tenggelam disebut...
    a. Teori migrasi
    b. Teori penurunan budaya
    c. Teori benua Sunda
    d. Teori monogenesis

  3. Salah satu komoditas rempah yang terkenal dan banyak diperdagangkan pada zaman dulu adalah...
    a. Gula
    b. Lada
    c. Beras
    d. Kopi

  4. Jalur rempah yang menghubungkan Indonesia dengan Eropa mulai diperebutkan oleh bangsa-bangsa Eropa pada abad ke...
    a. Abad ke-14
    b. Abad ke-15
    c. Abad ke-16
    d. Abad ke-17

  5. Salah satu pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan remp

ah pada zaman kuno adalah...
a. Batavia
b. Malaka
c. Jakarta
d. Surabaya

Esai

  1. Jelaskan perbedaan antara teori gelombang migrasi dan teori benua Sunda mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia!

  2. Apa dampak kedatangan bangsa Eropa terhadap jalur perdagangan rempah di Indonesia?

  3. Sebutkan dan jelaskan beberapa bukti kehidupan masyarakat pra-aksara di Indonesia!


DZIKIR & KEHAMPAAN

 When we understand quantum physics, at the atomic level, there is empty space between the nucleus and the electrons.  And... Our bodies are...